Flicker Images

pertanian

Sistem Tanam Padi SALIBU


batang padi baru berusia 1 bulan setelah di panen.
Sistem Salibu adalah tehnik tanaman padi yang akan tumbuh lagi setelah batang pada sisa panen dipangkas, tunas akan muncul dari buku yang ada didalam tanah tunas ini akan mengeluarkan akar baru sehingga suplay hara tidak lagi tergantung pada batang padi yang lama, tunas ini bisa membelah atau bertunas lagi seperti padi tanaman pindah biasa, inilah yang membuat pertumbuhan dan produksinya sama dengan padi sebelumnya atau lebih tinggi dibanding tanaman pertama. Padi salibu berbeda dengan padi ratun, ratun adalah padi yang tumbuh dari batang sisa panen tanpa dilakukan pemangkasan batang, tunas akan muncul pada buku paling atas, suplay hara tetap dari batang lama. 

Manfaat dari Teknologi Padi Salibu antara lain adalah sebagai berikut  : 
  1. Meningkatkan produktivitas lahan yang sebelumnya panen hanya 1 kali       dalam tahun sekarang bisa lebih dari 2 kali dalam setahun.
  2. Penghematan biaya produksi pada pengolahan lahan, tanam dan pembelian benih
  3. Menanggulangi ketersedian stok benih dan mempertahankan kemurnian benih
Sedangkan Dampak Teknologi Padi Salibu bagi petani  : 
  1. Meningkatkan pendapatan petani. apalagi harga jual padi dan beras cukup tinggi.
  2. Peluang pengembalian  jerami (bh. organik) lebih besar, terutama dari potongan batang sisa panen.
  3. Bagi daerah yang kekurangan tenaga kerja  sangat membantu dan memacu peningkatan produksi.
Urutan kerja teknologi salibu adalah sebagai berikut: 
-   Setelah  panen, batang bawah dipotong ulang  tinggi  3-5 cm pada   7-10  hari sebelumnya terlebih dahulu dilakukan penggenangan selama 2-3 hari pada lahan yang akan di salibu. 
-   Pada minggu ke 2 mulai tumbuh tunas-tunas padi yang baru. para petani mulai  melakukan  penjarangan,   penyulaman, pemupukan , penyiangan seperti biasa dan pembenaman jerami. 
-  Setelah itu pemeliharaan dari serangan hama 
-  Panen sudah dapat dilakukan pada umur 90 hari (20 % lebih awal dari biasa)

 Budidaya salibu akan meningkatkan indek panen karena, tidak lagi melakukan pengolahan tanah, persemaian dan tanam, sehingga rentang waktu produksi lebih pendek. Budidaya ini secara tidak langsung juga dapat menanggulangi keterbatasan varietas unggul, karena pertumbuhan tanaman selanjutnya terjadi secara vegetative maka mutu varietas tetap sama dengan tanaman pertama.

About Rawu yama

Diberdayakan oleh Blogger.