Hasil padi seringkali tidak maksimal akibat
kurangnya pemupukan lahan. Penyebabnya
antara lain sulitnya memperoleh pupuk dan
harga yang cukup mahal jika tidak
mengandalkan subsidi dari pemerintah.
Salah satu upaya untuk menggantikan pupuk
kimia agar tanaman padi berhasil dan
diharapkan mampu menaikkan hasil panen
padi adalah dengan memanfaatkan jamur
Trichoderma sp. yang dapat menguraikan
jerami padi menjadi kompos(pupuk organik)
yang selanjutnya ditebar di lahan sawah.
Penggunaan Trichoderma sp. untuk kompos
jerami padi dapat menurunkan biaya
produksi tanaman karena harganya murah,
bahkan dapat diproduksi sendiri oleh petani.
Manfaat Jamur Trichoderma :
Selain meningkatkan produksi padi,
Trichoderma sp. juga dapat memperbaiki
struktur tanah, memperbaiki daya ikat tanah
dan daya ikat air, meningkatkan ketersediaan
unsur hara, menguragi ancaman kekeringan,
memperbaiki drainase dan tata udara mikro
tanah, mengikat besi, membantu proses
pelapukan bahan mineral, mengurangi
pembakaran lahan, dan ramah lingkungan.
Sebagai agen antagonis, Trichoderma sp
dapat membantu melindungi tanaman dari
berbagai penyakit yang diakibatkan oleh
jamur/cendawan tular tanah seperti:
1.Layu Fusarium
2.Busuk buah Antraknosa Colletotrichum
3.Layu bakteri Pseudomonas solanacearum
4.Busuk pangkal batang Phytoptora sp.
5.Mudah diisolasi, dikembangkan, dan daya
adaptasinya luasMudah ditemukan di tanah
areal pertanaman, shg pertumbuhan pd saat
aplikasi lebih mudah.
6.Dapat tumbuh secara cepat pada berbagai
substrat.
7.Memiliki kisaran mikroparasitisme yang
luas.
8.Pada umumnya tidak bersifat patogen
pada tanaman dan lain-lain.
Salah satu mikroorganisme fungsional yang
dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah
dan biofungisida adalah jamur Trichoderma,
sp, mikroorganisme ini adalah jamur
penghuni tanah yang dapat diisolasi dari
perakaran tanaman lapangan. Trichoderma,
sp disamping sebagai organisme pengurai,
dapat pula berfungsi sebagai agen hayati
dan stimulator pertumbuhan tanaman.
Trichoderma, sp dapat menghambat
pertumbuhan serta penyebaran racun jamur
penyebab penyakit bagi tanaman seperti
cendawan Rigdiforus lignosus, Fusarium
oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium
monilifome, sclerotium rolfsii dan cendawan
Sclerotium rilfisil. Penggunaan pupuk
biologis dan agen hayati Trichoderma, sp
sangat efektif mencegah penyakit busuk
pangkal batang, busuk akar yang
menyebabkan tanaman layu, dan penyakit
jamur akar putih pada tanaman karet.
Penggunaan pupuk biologis dan biofungisida
Trichoderma, sp memang tidak
memperlihatkan dampak manfaatnya secara
langsung seperti pupuk ataupun fungisida
kimia. Dengan penggunaan rutin secara
berkala pupuk biologis dan biofungisida
Trichoderma, sp akan memberikan mafaat
yang lebih baik daripada pupuk dan fungisida
kimia.
Kondisi Optimum Trichoderma, sp
Trichoderma, sp merupakan cendawan
(fungi) yang termasuk dalam kelas
ascomycetes, dimana Trichoderma, sp
banyak ditemukan di dalam tanah hutan
maupun tanah pertanian atau pada tunggul
kayu. Trichoderma, sp akan tumbuh dengan
baik pada suhu 6ºC sampai dengan 41ºC
dengan ph optimum 3 sampai dengan 7 dan
Sukrosa dan glukosa merupakan karbon
utama. Untuk berkembangbiak cendawan ini
menggunakan konidia (spora).
Jamur Trichoderma mempunyai kemampuan
untuk meningkatkan kecepatan pertumbuhan
dan perkembangan tanaman, terutama
kemampuannya untuk menyebabkan produksi
perakaran sehat dan meningkatkan angka
kedalaman akar (lebih dalam di bawah
permukaan tanah). Akar yang lebih dalam ini
menyebabkan tanaman menjadi lebih
resisten terhadap kekeringan, seperti pada
tanaman jagung dan tanaman hias.
Mekanisme antagonis jamur ini dapat
difahami sebagai berikut. Saat mikroba
patogen sedang dalam masa dorman,
serangan antagonis jamur Trichoderma
dapat menyebabkan kerusakan biologis
inokulum patogen. Mekanisme antagonis ini
dapat berupa predasi, perparasi, dan
parasitisme propagul. Bentuk lain dari
antagonisme adalah dengan penekanan
perkecambahan propagul melalui kompetisi
karbon, nitrogen, ion besi, oksigen dan unsur
penting lainnya. Sedangkan antagonis pada
permukaan tanman meliputi antibiosis,
kompetisi dan predasi.
Mikoparasitisme dari Trichoderma Sp.
merupakan suatu proses yang kompleks dan
terdiri dari beberapa tahap dalam menyerang
inangnya. Interaksi awal dari Trichoderma
Sp. yaitu dengan cara hifanya membelok ke
arah jamur inang yang diserangnya, Ini
menunjukkan adanya fenomena respon
kemotropik pada Trichoderma Sp. karena
adanya rangsangan dari hyfa inang ataupun
senyawa kimia yang dikeluarkan oleh jamur
inang. Ketika mikoparasit itu mencapai
inangnya, hifanya kemudian membelit atau
menghimpit hifa inang tersebut dengan
membentuk struktur seperti kait (hook-like
structure), mikoparasit ini juka terkadang
mempenetrasi miselium inang dengan
mendegradasi sebagian dinding sel inang.
Mekanisme kerja Trichoderma spp. (salah
satunya adalah T. koningii) adalah menekan
perkembangan JAP dengan cara
pembentukan antibiotik dan
mikroparasitisme, kompetisi dan kolonisasi
rizomorfa. Mekanisme penghancuran Jamur
Akar Putih (JAP) terjadi melalui proses lisis
miselium dan rizomorfa. Lisis merupakan
proses enzimatik oleh enzim selulose yang
dihasilkan oleh T. koningii. Trichoderma
harzianum menekan pertumbuhan jamur
phythoptora infestan pada tanaman
kentang.Jamur trichoderma harsianum ini
merupakan jamur isolat lokal,jadi apabila
menggunakan kompos akan mendukung
berkembang biaknya jamur trichoderma ini
sehingga dapat menekan pertumbuhan
phythopthora dilahan kentang.
Jamur trichoderma merupakan salah satu
jenis jamur mikroparasitik/bersifat parasit
terhadap jenis jamur lain.Nah karena sifat-
sifat inilah maka trichoderma dapat kita
manfaatkan sebagai agen biokontrol
terhadap jenis-jenis jamur fitopatogen.
Keuntungan dan keunggulanya adalah mudah
dimonitor dan dapat berkembang
biak,sehingga keberadaanya di lingkungan
dapat bertahan