MOL atau Mikro Organisme Lokal, yaitu sekumpulan mikro organisme yang berfungsi sebagai “starter” dalam pembuatan kompos organik. Dengan kata lain, MOL akan membantu mempercepat proses pengomposan. Selain untuk pengomposan, MOL juga bisa disiramkan langsung ke media tanam guna menyuburkan tanah para keluarga pohon yang kita miliki.
1. Siapkan nasi untuk ‘dijamurkan’
Caranya, ambil nasi sisa yang memang sudah basi atau tidak dimakan lagi kira-kira satu mangkok kecil atau secukupnya, lalu letakkan dalam wadah dan biarkan nasi tersebut basi sampai muncul jamur berwarna orange. Kalau bisa nasi diletakkan di tempat terbuka tapi jangan sampai kering. Saya biasa taruh di bawah tempat cucian piring atau di pojokan dapur, yang penting baunya ga mengganggu penghuni rumah 😛
2. Campurkan dengan larutan gula
Yang namanya mikro organisme tentu membutuhkan makanan untuk perkembangannya. Maka kali ini yang kita gunakan adalah gula. Larutkan 1 liter air dengan 5 sendok makan gula pasir. Setelah itu, masukkan larutan gula ini ke mangkok yang berisi nasi berjamur tadi, aduk sampai tercampur semua, diremas-remas kalau perlu supaya halus (sebaiknya pakai sarung tangan) 😀
3. Diamkan sampai bau tape
Campuran nasi berjamur dan larutan gula tersebut didiamkan selama seminggu atau lebih, sampai campuran tersebut berbau tape. Tau bau tape ubi, kan? Nah, baunya seperti itu. Kalau sudah bau tape, tandanya sudah siap panen dan dipake.
4. Pemakaian dan penyimpanan
Agar mudah menggunakannya, MOL yang siap panen tersebut saya masukkan dalam botol air mineral. Jadi deh, siap pakai! Kalau mau disiram ke media, katanya tidak perlu disaring, langsung pakai saja. Tapi kalau mau disemprot ke tanaman, bisa disaring. Kemarin waktu buat, saya saring supaya mudah nyimpen di botol kecil. Mungkin berikutnya tidak saya saring.
Saran pemakaian:
Untuk dipakai sebagai starter kompos, larutkan MOL dan air dengan perbandingan 1:20. Cara memakainya, disiram langsung ke media tanam, sebaiknya jangan terkena batang dan daun. Artinya, bila MOL-nya 1 sendok makan, airnya 20 sendok makan, bila MOL 1 liter maka air 20 liter, dan seterusnya, gunakan kelipatannya seperti pada prinsip pengenceran. Tujuannya supaya tidak terlalu pekat dan tidak merusak media tanaman. Penyiraman MOL bisa dilakukan seminggu sekali atau seminggu 2 kali.
Saran penyimpanan:
Atas saran seorang teman, untuk menyimpan MOL sebaiknya diberi lubang udara sedikit supaya oksigen tetap mengalir. Karena saya simpan di botol air mineral, saya bolongin dikit tutupnya biar ga repot buka tutup. Dan juga jangan lupa ditambahkan sedikit gula pasir sebagai makanannya.
Cara Memperbanyak MOL
Daripada membuat MOL berulang-ulang, lebih baik memperbanyaknya alias menternakkannya. Caranya, bagi dua MOL ke dalam 2 wadah. Misalnya jika kita punya 1 botol MOL, bagi dua ke botol kedua, separuh-separuh. Lalu tambahkan air sampai hampir penuh. Masukkan gula pasir sesuai takaran di atas. Beberapa hari kemudian akan terlihat cairan MOL di dalam botol menjadi lebih pekat, itu tandanya MOL sudah beranak-pinak. Lakukan cara yang sama untuk membuat MOL di botol-botol berikutnya.