Flicker Images

pertanian

Kalender Pranoto Mangsa

Secara umum, kalender yang paling banyak dipergunakan saat ini didasarkan pada peran penting dua benda langit, yaitu Matahari serta Bulan, Selain itu, beberapa kebudayaan mempergunakan kombinasi Solar-Lunar sebagai patokan sistem kalendernya, seperti yang dipergunakan bangsa China serta Yahudi.
Lalu bagaimana dengan geliat sistem kalender di Nusantara? :) …
Selain kalender yang didasarkan pada pengamatan astronomi, masyarakat agrarian seperti petani di Jawa, Bali, Sunda, Sumatra, Sulawesi, Flores dsb Tidak saja berdasar pada Bulan dan Matahari, bahkan dalam tradisi nenek moyang Indonesia, utamanya yang berprofesi sebagai petani dan nelayan memanfaatkan pengetahuan baik astronomi, ekologi serta biologi dalam penyusunan kalendernya, serta mempergunakan patokan beberapa benda langit yang lain, seperti Pleiades serta rasi Orion, disamping juga menyesuaikan dengan siklus musim serta bagaimana juga siklus hidup lainnya, dan sistem kalender yang cukup pelik tersebut dikenal sebagai Pranotomongso atau Pranatamangsa, atau dalam bahasa sekarang dapat disadur sebagai Pengelola/ Penata Waktu.

download (11)

Kalender Pranata Mangsa

Pembagi tahunan dalam periode berdasar pola musim & siklus alam (seperti kalender Masehi pada suatu tingkatan tertentu) bagi masyarakat agraris di Pulau Jawa, Satuan waktu terkecil adalah hari: Matahari terbit-terbenam. Bulan/Mangsa bervariasi antara 23 ñ 43 hari, dikarenakan posisi Jawa  yang sekitar 7 derajat Selatan. Siklus tahun terbagi menjadi empat Mangsa Utama (Ketiga, Labuh, Rendheng, & MarËng) yang panjangnya berbeda-beda, dengan pola 6 bulan serta 6 bulan berpola kebalikannya.
Awal Mangsa 1, biasanya dekat dengan Solstice Juni, ditandai dengan Pleiades/Wuluh/Kartika dan Orion/Waluku di Heliacal Rising. Tengah tahun Mangsa 6 dekat dengan Solstice Desember, kebalikannya yang terjadi. Sistem kalender Pranatamangsa dalam prakteknya cukuplah rumit, karena tidak hanya mempergunakan panduan benda langit, akan tetapi juga dengan fenomena alam yang menyertainya, meteorologi, ekologi, serta ungkapan sastra yang memperkayanya.

download (12)

Sebagai contoh, awal mangsa, disebut sebagai Kasa (Kartika), yang merupakan mangsa utama Ketiga ñ Terang, pada rentang waktu di sekitar 22 Juni  – 1 Agustus (41 hari), memiliki Chandra: Sesotya murc ing embanan  (Permata berguguran). Biasanya ditandai dengan fenomena alam: Daun-daun berguguran, kayu-kayu mengering, belalang membuat liang & bertelur. Bagi petani merupakan panduan untuk waktunya membakar batang padi/jerami/dami; dan mulai bercocok tanam Palawija. Biasanya pada masa tersebut akan memasuki musim Kemarau, curah hujan 67,2 mm, lengas udara 60,1%, suhu 27,4?C, sinar Matahari 76%. Dinaungi oleh Zodiak: Mesa & Dewa Wisnu, berbintang: Sapigumarah (sumber: Pranatamangsa, Seri Lawasan), dan secara astronomi: Wuluh/Pleiades di Heliacal Rising, Matahari terbit ke Utara terjauh.

No.MangsaMangsa utamaRentang waktuCandraPenciriTuntunan
(bagi petani)
1Kasa
(Kartika)
Ketiga – Terang22 Juni – 1 Ags
(41 hari)
Sesotya murcÃ¥ ing embanan (“Intan jatuh dari wadahnya” > daun-daun berjatuhan)Daun-daun berguguran, kayu mengering; belalang masuk ke dalam tanahSaatnya membakar jerami; mulai menanam palawija
2Karo
(Pusa)
Ketiga – Paceklik2 Ags – 24 Ags
(23 hari)
BantÃ¥lÃ¥ rengkÃ¥ (“bumi merekah”)Tanah mengering dan retak-retak, pohon randu dan mangga mulai berbunga
3Katelu
(Manggasri)
Ketiga – Semplah25 Ags – 18 Sept
(24 hari)
SutÃ¥ manut ing bÃ¥pÃ¥ (“anak menurut bapaknya”)Tanaman merambat menaiki lanjaran, rebung bambu bermunculanPalawija mulai dipanen
4Kapat
(Sitra)
Labuh – Semplah19 Sept – 13 Okt
(25 hari)
WaspÃ¥ kumembeng jroning kalbu (“Air mata menggenang dalam kalbu” > mata air mulai menggenang)Mata air mulai terisi; kapuk randu mulai berbuah, burung-burung kecil mulai bersarang dan bertelurPanen palawija; saat menggarap lahan untuk padi gaga
5Kalima
(Manggakala)
Labuh – Semplah14 Okt – 9 Nov
(27 hari)
Pancuran mas sumawur ing jagad (“Pancuran emas menyirami dunia”)Mulai ada hujan besar, pohon asam jawa mulai menumbuhkan daun muda, ulat mulai bermunculan, laron keluar dari liang, lempuyang dan temu kunci mulai bertunasSelokan sawah diperbaiki dan membuat tempat mengalir air di pinggir sawah, mulai menyebar padi gaga
6Kanem
(Naya)
Labuh – Udan10 Nov – 22 Des
(43 hari)
RÃ¥sÃ¥ mulyÃ¥ kasuciyanBuah-buahan (durian, rambutan, manggis dan lain-lainnya) mulai bermunculan, belibis mulai kelihatan di tempat-tempat berairPara petani menyebar benih padi di pembenihan
7Kapitu
(Palguna)
Rendheng – Udan23 Des – 3 Feb
(43 hari)
WisÃ¥ kénter ing marutÃ¥ (“Racun hanyut bersama angin” > banyak penyakit)Banyak hujan, banyak sungai yang banjirSaat memindahkan bibit padi ke sawah
8Kawolu
(Wisaka)
Rendheng – Pangarep-arep4 Feb – 28/29 Feb
(26/27 hari)
Anjrah jroning kayun (“Keluarnya isi hati” > musim kucing kawin)Musim kucing kawin; padi menghijau; uret mulai bermunculan di permukaan
9Kasanga
(Jita)
Rendheng – Pangarep-arep1 Mar – 25 Mar
(25 hari)
Wedharing wacÃ¥nÃ¥ mulyÃ¥ (“Munculnya suara-suara mulia” > Beberapa hewan mulai bersuara untuk memikat lawan jenis)Padi berbunga; jangkrik mulai muncul; tonggeret dan gangsir mulai bersuara, banjir sisa masih mungkin muncul, bunga glagah berguguran
10Kasepuluh
(Srawana)
Marèng – Pangarep-arep26 Mar – 18 Apr
(24 hari)
Gedhong mineb jroning kalbu (“Gedung terperangkap dalam kalbu” > Masanya banyak hewan bunting)Padi mulai menguning, banyak hewan bunting, burung-burung kecil mulai menetas telurnya
11Desta
(Padrawana)
Marèng – Panèn19 Apr – 11 Mei
(23 hari)
SesotyÃ¥ sinÃ¥rÃ¥wèdi (“Intan yang bersinar mulia”)Burung-burung memberi makan anaknya, buah kapuk randu merekahSaat panen raya génjah (panen untuk tanaman berumur pendek)
12Sada
(Asuji)
Marèng – Terang12 Mei – 21 Juni
(41 hari)
TirtÃ¥ sah saking sasÃ¥nÃ¥ (“Air meninggalkan rumahnya” > jarang berkeringat karena udara dingin dan kering)Suhu menurun dan terasa dingin (bediding)Saatnya menanam palawija: kedelai, nila, kapas dan saatnya menggarap tegalan untuk menanam jagung

Kalender Pranatamangsa dapat juga dipandang sebagai Kalender Orionik atau kalender yang menggunakan rasi bintang, karena kehadiran Orion yang menurut masyarakat agraris dipandang sebagai (Wa)luku/bajak lebih memegang peranan bagi masyarakat. Bagi petani di masa lampau, dengan memegang beras pada telapak tangan terbuka, kemudian mengarahkan tangan pada Luku pada rembang petang, maka ketika bulir-bulir beras jatuh dari tangan, itulah saat untuk memulai bercocok tanam.Praktek penggunaan kalender ini telah dilakukan semenjak sejarah Indonesia belum tercatat. Patokannya tidak hanya benda langit, tapi juga fenomena yang terjadi di alam: Musim tanaman, perilaku binatang, arah angin, kelembaban, curah hujan; dan kalender ini dipergunakan sebagai pedoman bertani, berdagang, merantau, berperang & pemerintahan. Baru di abad ke-19, kalender ini dibakukan sebagai sistem kalender oleh Sri Susuhunan Pakubuwono ke-VII , 22 Juni 1856, juga dengan memasukkan tahun Kabisat.

images (23)

Kosmografi, Klimatologi, Astronomi, Antropologi & Astrologi
Pranata mangsa memiliki latar belakang kosmografi (“pengukuran posisi benda langit”), pengetahuan yang telah dikuasai oleh orang Austronesia sebagai pedoman untuk navigasi di laut serta berbagai kegiatan ritual kebudayaan. Karena peredaran matahari dalam setahun menyebabkan perubahan musim, pranata mangsa juga memiliki sejumlah penciri klimatologis.
Terdapat petunjuk bahwa masyarakat Jawa, khususnya yang bermukim di wilayah sekitar Gunung Merapi, Gunun Merbabu, sampai Gunung Lawu, telah mengenal prinsip-prinsip pranata mangsa jauh sebelum kedatangan pengaruh dari India.
Prinsip-prinsip ini berbasis peredaran matahari di langit dan peredaran rasi bintang Waluku (Orion). Di wilayah ini penduduknya menerapkan penanggalan berbasis peredaran matahari dan rasi bintang sebagai bagian dari keselarasan hidup mengikuti perubahan irama alam dalam setahun. Pengetahuan ini dapat diperkirakan telah diwariskan secara turun-temurun sejak periode Kerajaan Medang (Mataram Hindu) dari abad ke-9 sampai dengan periode Kesultanan Mataram di abad ke-17 sebagai panduan dalam bidang pertanian, ekonomi, administrasi, dan pertahanan (kemiliteran).

About Rawu yama

Diberdayakan oleh Blogger.